Berpikir Kritis kunci kemajuan bangsa Indonesia (2)
Berpikir kritis adalah suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai/memutuskan. Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam berpikir dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah / pencarian solusi, dan pengelolaan proyek. Pengembangan kemampuan berpikir kritis merupakan integrasi beberapa bagian pengembangan kemampuan, seperti pengamatan (observasi), analisis, penalaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan persuasi. Semakin baik pengembangan kemampuan-kemampuan ini, maka kita akan semakin dapat mengatasi masalah-masalah/proyek komplek dan dengan hasil yang memuaskan. Berpikir kritis meliputi aktivitas-aktivitas:
1. Memperhatikan detil secara menyeluruh.
2. Identifikasi kecenderungan dan pola, seperti memetakan informasi,
identifikasi kesamaan dan ketidaksamaan, dll.
3. Mengulangi pengamatan untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan.
4. Melihat informasi yang didapat dari berbagai sudut pandang.
5. Memilih solusi-solusi yang lebih disukai secara obyektif.
6. Mempertimbangkan dampak dan konsekuensi jangka panjang dari solusi yang
dipilih.
Melihat dari berbagai dasar teori yang kami gunakan guna membahas masalah ini, dan melihat pada kondisi bangsa indonesia dewasa ini yang kurang cakap terhadap kemajuan ilmu pengetauan dan teknologi, maka sangatlah tepat rasanya unutk segera merubah cara pandang kita terhadap kondisi bangsa ini. Pola pikir yang tadinya hanya berasaskan keuntungan sesaat dan sementara harus dirubah menjadi pemikiran yang berdaya saing tingi dan bertahan dalam jangka waktu yang lama. Sebagai contohnya kita bisa melihat situasi pendidikan kita yang terasa bobot beban studinya semakin rendah, lulusannya pun terkesan kurang siap untuk bisa bersaing di dunia kerja. Hal ini bisa berubah asalkan kita mau merubah cara pikir kita terhadap sesuatu, dan kita mampu untuk mengaplikasikan pola pikir tersebut dalam aktifitas kita sehari-hari. Berpikir kritis mempunyai suatu imbas yang baik bagi penalaran dan pendewasaan pandangan hidup manusia, karena pola pikir ini mengajak kita untuk bisa jujur terhadap diri sendiri, melawan manipulasi, mengatasi kebingungan (confusion), selalu bertanya, mendasarkan penilaian kepada bukti, mencari hubungan antar topik, dan bebas secara intelektual.
Berikut kami paparkan sedikit trik guna menghadapi informasi atau gagasan dengan berlandaskan pola pikir kritis :
1. Apabila kita menghadapi suatu informasi atau gagasan, pastikan kita mengetahui dan memahami istilah-istilah yang ada.
2. Pelajari bagaimana informasi atau gagasan itu diperoleh, apakah diperoleh dari percobaan? apakah percobaan itu dilakukan dengan baik? dapatkah percobaan itu diulangai?
3. Jangan terima semua pernyataan secara seketika. Apakah sumber informasi atau gagasan itu dapat dipercaya?
4. Pertimbangkan apakah kesimpulan mengikuti fakta? Bila fakta tidak mendukung kesimpulan, ajukan pertanyaan dan tentukan mengapa demikian. Apakah argumen yang dipergunakan logis atau mengambang?
5. Terbuka terhadap gagasan baru. Contoh terkenal adalah teori tektonik lempeng. Meskipun prinsip-prinsip dasarnya telah diketahui pada awal abad 20, namun teori tersebut baru diterima kalangan luas setelah tahun 1970-an setelah bukti-bukti yang berlimpah.
Lihatlah pada gambaran yang besar untuk menentukan bagaimana berbagai unsur dalam topik tersebut dihubungkan. Sebagai contoh, bagaimana pembangunan sebuah bendungan akan mempengaruhi bentuk sungai? Apa yang akan terjadi pada pantai di mana sungai tersebut bermuara? Salah satu pelajaran yang sangat penting (yang juga membedakan geologi dengan ilmu lainnya) adalah bagaimana saling keterkaitan dan ketergantungan berbagai sistem di Bumi ini. Ketika anda mengubah salah satu, anda akan mengubah berbagai hal lainnya pula.
Tentunya berpikir kritis tidak menjamin seseorang akan mencapai kesimpulan yang tepat. Pertama, ada kemungkinan seseorang tidak memiliki seluruh informasi yang relevan. Informasi yang penting mungkin belum ditemukan atau informasi tersebut mungkin tidak akan dapat ditemukan. Kedua, pemihakan (bias) dari seseorang dapat saja menghalangi pengumpulan dan penilaian informasi secara efektif.
Mengatasi Pemihakan (Bias)
Untuk mengurangi pemihakan, beberapa cara harus dilakukan jika seseorang ingin berpikir kritis. Jangan tanyakan “Bagaimana hal ini bertentangan dengan pendapat saya?”, tapi tanyakanlah “Apa artinya ini?”
1. Jangan lakukan penilaian terlalu dini pada tahap pengumpulan informasi
2. Anda harus sadar terhadap kekurangan anda sendiri dan orang lain dengan cara:
- Menerima bahwa setiap orang memiliki pemihakan di bawah sadar (pemihakan secara refleks)
- Bersikap tanpa ego
- Membuang pendapat semula anda jauh-jauh
- Sadar bahwa setiap orang memiliki kelemahan masing-masing
3. Gunakan metode sokratis untuk mengevaluasi sebuah argumen dengan menanyakan pertanyaan terbuka. Sebagai contoh adalah:
- Apa yang anda maksud dengan __________?
- Bagaimana anda dapat berkesimpulan begitu?
- Mengapa anda berpendapat bahwa itu adalah benar?
- Dimana anda mendapatkan informasi tersebut?
- Apa yang terjadi jika anda ternyata salah?
- Dapatkah anda memberikan dua buah sumber yang tidak setuju dengan anda dan jelaskan mengapa?
- Mengapa hal ini penting?
- Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa anda mengatakan yang sebenarnya?
- Apa penjelasan alternatif dari fenomena ini?
Dengan menggunakan beberapa metode di atas diharapkan nantinya masyarakat kita akan lebih bisa menganalisa dan menilai sesuatu dari sudut pandang yang benar, bukan hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri melainkan penilain yang didasari dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap sesuatu.
1. Memperhatikan detil secara menyeluruh.
2. Identifikasi kecenderungan dan pola, seperti memetakan informasi,
identifikasi kesamaan dan ketidaksamaan, dll.
3. Mengulangi pengamatan untuk memastikan tidak ada yang terlewatkan.
4. Melihat informasi yang didapat dari berbagai sudut pandang.
5. Memilih solusi-solusi yang lebih disukai secara obyektif.
6. Mempertimbangkan dampak dan konsekuensi jangka panjang dari solusi yang
dipilih.
Melihat dari berbagai dasar teori yang kami gunakan guna membahas masalah ini, dan melihat pada kondisi bangsa indonesia dewasa ini yang kurang cakap terhadap kemajuan ilmu pengetauan dan teknologi, maka sangatlah tepat rasanya unutk segera merubah cara pandang kita terhadap kondisi bangsa ini. Pola pikir yang tadinya hanya berasaskan keuntungan sesaat dan sementara harus dirubah menjadi pemikiran yang berdaya saing tingi dan bertahan dalam jangka waktu yang lama. Sebagai contohnya kita bisa melihat situasi pendidikan kita yang terasa bobot beban studinya semakin rendah, lulusannya pun terkesan kurang siap untuk bisa bersaing di dunia kerja. Hal ini bisa berubah asalkan kita mau merubah cara pikir kita terhadap sesuatu, dan kita mampu untuk mengaplikasikan pola pikir tersebut dalam aktifitas kita sehari-hari. Berpikir kritis mempunyai suatu imbas yang baik bagi penalaran dan pendewasaan pandangan hidup manusia, karena pola pikir ini mengajak kita untuk bisa jujur terhadap diri sendiri, melawan manipulasi, mengatasi kebingungan (confusion), selalu bertanya, mendasarkan penilaian kepada bukti, mencari hubungan antar topik, dan bebas secara intelektual.
Berikut kami paparkan sedikit trik guna menghadapi informasi atau gagasan dengan berlandaskan pola pikir kritis :
1. Apabila kita menghadapi suatu informasi atau gagasan, pastikan kita mengetahui dan memahami istilah-istilah yang ada.
2. Pelajari bagaimana informasi atau gagasan itu diperoleh, apakah diperoleh dari percobaan? apakah percobaan itu dilakukan dengan baik? dapatkah percobaan itu diulangai?
3. Jangan terima semua pernyataan secara seketika. Apakah sumber informasi atau gagasan itu dapat dipercaya?
4. Pertimbangkan apakah kesimpulan mengikuti fakta? Bila fakta tidak mendukung kesimpulan, ajukan pertanyaan dan tentukan mengapa demikian. Apakah argumen yang dipergunakan logis atau mengambang?
5. Terbuka terhadap gagasan baru. Contoh terkenal adalah teori tektonik lempeng. Meskipun prinsip-prinsip dasarnya telah diketahui pada awal abad 20, namun teori tersebut baru diterima kalangan luas setelah tahun 1970-an setelah bukti-bukti yang berlimpah.
Lihatlah pada gambaran yang besar untuk menentukan bagaimana berbagai unsur dalam topik tersebut dihubungkan. Sebagai contoh, bagaimana pembangunan sebuah bendungan akan mempengaruhi bentuk sungai? Apa yang akan terjadi pada pantai di mana sungai tersebut bermuara? Salah satu pelajaran yang sangat penting (yang juga membedakan geologi dengan ilmu lainnya) adalah bagaimana saling keterkaitan dan ketergantungan berbagai sistem di Bumi ini. Ketika anda mengubah salah satu, anda akan mengubah berbagai hal lainnya pula.
Tentunya berpikir kritis tidak menjamin seseorang akan mencapai kesimpulan yang tepat. Pertama, ada kemungkinan seseorang tidak memiliki seluruh informasi yang relevan. Informasi yang penting mungkin belum ditemukan atau informasi tersebut mungkin tidak akan dapat ditemukan. Kedua, pemihakan (bias) dari seseorang dapat saja menghalangi pengumpulan dan penilaian informasi secara efektif.
Mengatasi Pemihakan (Bias)
Untuk mengurangi pemihakan, beberapa cara harus dilakukan jika seseorang ingin berpikir kritis. Jangan tanyakan “Bagaimana hal ini bertentangan dengan pendapat saya?”, tapi tanyakanlah “Apa artinya ini?”
1. Jangan lakukan penilaian terlalu dini pada tahap pengumpulan informasi
2. Anda harus sadar terhadap kekurangan anda sendiri dan orang lain dengan cara:
- Menerima bahwa setiap orang memiliki pemihakan di bawah sadar (pemihakan secara refleks)
- Bersikap tanpa ego
- Membuang pendapat semula anda jauh-jauh
- Sadar bahwa setiap orang memiliki kelemahan masing-masing
3. Gunakan metode sokratis untuk mengevaluasi sebuah argumen dengan menanyakan pertanyaan terbuka. Sebagai contoh adalah:
- Apa yang anda maksud dengan __________?
- Bagaimana anda dapat berkesimpulan begitu?
- Mengapa anda berpendapat bahwa itu adalah benar?
- Dimana anda mendapatkan informasi tersebut?
- Apa yang terjadi jika anda ternyata salah?
- Dapatkah anda memberikan dua buah sumber yang tidak setuju dengan anda dan jelaskan mengapa?
- Mengapa hal ini penting?
- Bagaimana saya dapat mengetahui bahwa anda mengatakan yang sebenarnya?
- Apa penjelasan alternatif dari fenomena ini?
Dengan menggunakan beberapa metode di atas diharapkan nantinya masyarakat kita akan lebih bisa menganalisa dan menilai sesuatu dari sudut pandang yang benar, bukan hanya berdasarkan pada penilaian diri sendiri melainkan penilain yang didasari dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap sesuatu.
2 comments:
indonesia itu perlu stimulus kebaikan,
otak dicuci dengan malaikat dan tangan dikita dengan uang.
haha
sudah banyak yang berfikir kritis di negeri ini mas, yang masih jarang itu bertindak berdasarkan pemikiran kritis.
Post a Comment