Konservasi pantai Bali
Guna mendorong pariwisata dan terciptanya kondisi yang aman bagi bangunan-bangunan bersejarah yang dimiliki pulau bali, maka pemerintah bali dan pemerintah jepang bekerjasama membuat proyek pengendalian dan pengamanan pantai yang disebut bali beach conservation. Proyek ini nantinya akan memperbaiki kondisi pantai di sepanjang pantai bali. Dan untuk kesempatan ini yang akan dibahas adalah mengenai konservasi pantai yang dilakukan di pantai benoa, nusa dua bali.
Pengerjaan ini dimulai dengan membuat desain bangunan, bangunan yang dimaksud adalah berupa groin dan breakwater. Kepala satuan kerja sementara proyek bali beach conservation mengungkapkan bahwa proyek ini telah dirintis sejak tahun 1988 melalui kegiatan feasibility study (FS) yang didanai pemerintah jepang melalui JICA. Sedangkan detail desainnya telah dimulai sejak 1992. Dan untuk konservasi di pantai benoa telah dimulai pada tahun 2001 dan selesai oktober 2004 dengan panjang daerah konservasi mencapai 6,4 km.
Pengambilan tanah dan bebatuan berasal dari gunung-gunung di pulau sumbawa. Batu-batu ini diambil dengan cara pengeboman gunung terlebih dahulu, yakni dengan dinamit. Setelah berbentuk lebih kecil barulah batu-batu ini dipindahkan ke pulau saranga melalui transportasi darat dan laut. Transportasi darat menggunakan truk-truk besar sedang untuk transportasi laut menggunakan kapal tongkang atau kapal tunda. Di pulau saranga ini, bebatuan ini akan dites dan ditimbang satu per satu guna mengetahui berat jenis dan kekuatannya. Setelah diketahui jelas mengenai detail batuan ini, maka batu-batu ini dipindahkan ke pantai benoa, Nusa Dua dan siap untuk digunakan.
Pembangunan groin dan pemecah gelombang di pantai benoa ini memakan waktu hingga 1170 hari dan dengan biaya yang tidak sedikit. Artificial rock wall dan concrete banks diletakkan di daerah yang strategis, seperti daerah pura tanah lot. Setelah proyek ini selesai dilakukan juga enviromental test yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh bangunan groin dan breakwater ini terhadap ekosistem yang ada di laut, selain itu test ini juga dilakukan terhadap kondisi udara setelah dilakukannya penyemprotan pasir. Para pemeriksa masuk ke air dan mengetes kadar udara dan kondisi batu karang di sekitarnya. Dan yang paling utama adalah pengecekan kekuatan pondasi bangunan pantai ini yang dilakukan bertahap dan terjadwal.
kompetisi website kompas muda-kfc
0 comments:
Post a Comment