Saturday, October 15, 2011

Seharusnya sejak dulu

·


Jaga Hati yaaah diriku^^

Seharusnya sedari dulu memang…
Tapi aku terus dan selalu mentolerir segalanya…
Tanpa ada terminasi, tanpa akhir…
Sebab aku selalu percaya, bahwa segalanya akan baik-baik saja…
Aku selalu yakin, segalanya tidak akan mengapa…
Sebab aku yakin, bahwa aku begitu resisten…
Dan mungkin saja, adalah karena kau bagiku adalah kawan yang begitu berharga…

Tapi, siapakah yang dapat menjamin? Siapakah?
Bukankah sudah berkali-kali kita bercerita tentang ke-irreversible-an itu?
Lalu, akankah masih terus kutolerir, sementara sudah ada warning seperti halnya signal yang dikirim Tide Gauge sebelum terjadinya Tsunami?
Mungkin saja ia lebih dahsyat dari gelombang Tsunami, suatu saat.
Mungkin saja, suatu saat aku akan begitu sulit berlepas diri dari ini semua…
Mungkin saja saat ini masih belum, tapi siapakah yang akan menjamin suatu saat nanti?
Mungkin bagi kau mudah saja, tapi, bagiku belum tentu…

Aku tak peduli tentang resistensinya kau dalam hal ini…
Sebab kau mungkin sudah begitu resisten…
Jadi, mungkin saja, bagimu ini bukan sebuah masalah…
Tapi aku lebih peduli pada diriku sendiri, sebab aku tak ingin suatu saat terkapar, seperti halnya banyak orang yang telah terkapar karenanya…

Ya, mungkin aku memang terlalu banyak berkontribusi dalam kesalahan itu…
Tapi, aku tak ingin lagi terjerambab pada kesalahan yang sama…
Apalagi setan senantiasa pintar mencari celah, mencari peluang…
Dan aku tak ingin dikalahkan lagi oleh mereka…
Aku ingin memenangkan mereka…Sungguh…

Karena masing-masing kita punya catatan takdir masing-masing,
Maka aku selalu percaya takdir-Nya begitu indah…
Seperti kabut menyelimut dan hujan deras yang kemudian memunculkan pelangi yang indah…
Sebagaimana aku gaungkan berkali-kali pada diriku sendiri, dan bahkan sudah menjadi bagian dari amigdalaku, bahwa aku tak ingin menyandarkan harap pada manusia.
Bagiku, cukuplah Allah saja… Cukuplah Allah saja…yang akan memberikan keputusan atas catatan yang telah Dia catatkan di lauhul mahfudz…
Sebab, sudah berkali-kali aku dihadapkan pada peristiwa yang mengantarkanku pada penyadaran, bahwa HIDUP TAK SENANTIASA SESUAI dengan INGIN-INGIN KITA SAJA… Karena Dia yang lebih tahu, apa yang terbaik untuk diri kita… Ini bahkan sudah berkali-kali aku tuliskan…

Barokallaahu fiik…
Terima kasih atas begitu banyak pelajaran berharga yang aku petik selama ini…
Ini menjadikanku semakin banyak belajar tentang pelajaran kehidupan, tentang kesejenakan yang amat menentukan ini….
Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram (Qs. Ar' Ra'd :28)

sungguh di setiap kesulitan itu diiringi kemudahan (Qs. An-Nashr)

0 comments:

Umur Bayi

Umur Bayi

task reader

Contoh

Contoh Surat Lamaran Kerja

obat sakit gigi

Blog Archive