Sterilisasi Tak Berlaku di Kramat Jati
Berdasarkan pantauan Kompas.com, petugas kepolisian sama sekali tidak tampak mengamankan para pengendara nakal yang memasuki jalur busway. Sepeda motor, mikrolet, bus, dan mobil pribadi bisa kapan saja memasuki jalur busway apalagi separator busway dan garis marka jalan banyak yang sudah tidak ada. "Kalau di koridor ini kayaknya nggak memungkinkan. Karena jalanan kecil dan padat, apalagi di daerah Kramat Jati," ungkap salah seorang supir Transjakarta, Senin (2/8/2010), di Jakarta.
Sepanjang jalur di wilayah Pasar Rebo (depan Rumah Sakit Harapan Bunda) sampai Cililitan, hanya ada dua jalur di jalan raya. Satu jalur digunakan bus Transjakarta bersama-sama dengan pengendara kendaraan yang lain. "Lagi pula rute ini banyak bentrokan dengan bus reguler," ungkap supir yang enggan memberikan namanya.
Tampak pula, meski tidak dilakukan pensterilan jalur busway, kemacetan masih terjadi di sepanjang Kramat Jati. Jalur ini memang akrab dengan kemacetan akibat jalanan yang sempit dan banyak pedagang kaki lima di pinggir jalan. Di sepanjang jalur ini, bus Transjakarta sama saja seperti angkutan lainnya. Terkadang bus Transjakarta juga menggunakan jalur umum untuk mendahului angkutan umum di depannya yang masuk jalur busway.
Seperti diberitakan, mulai hari ini, Senin (2/8/2010), pemerintah provinsi DKI Jakarta mensterilkan jalur busway di empat koridor yakni koridor I (Blok M - Kota), koridor III (Kalideres -Harmoni), koridor V (Kampung Melayu-Ancol), dan koridor VI (Ragunan - Dukuh Atas).
(Sumber:Kompas.com)
0 comments:
Post a Comment