[Hari Anak Nasional 2010] Kasus Penoyoran Anak Rusak Citra Presiden Yudhoyono
koranbaru.com - Berbeda dengan pengakuan Ketua Komnas Perlindungan Anak Seto Mulyadi, Sekjen Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait mengemukakan dirinya hingga kini belum dihubungi oleh Pasukan Pengamanan Presiden.
Aris yang saat dihubungi tengah berada di Bangka Belitung, Sabtu (24/7), menuturkan bahwa peristiwa penoyoran terhadap Clara, 9, pada peringatan Hari Anak Nasional di TMII pada 23 Juli yang juga dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu merupakan cerminan lemahnya pengamanan yang dilakukan Paspamres dan merusak citra Presiden.
“Ini merupakan blunder yang menggambarkan lemahnya pengamanan terhadap Presiden sekaligus merusak citra Presiden Yudhoyono,” ungkapnya.
Arist pun menegaskan, meski bukan dilakukan oleh anggota Paspampres, harus dilakukan penelusuran siapa oknum sebenarnya yang dianggap telah melakukan kekerasan terhadap anak itu. “Hal itu perlu diselidiki, siapa pun pelakunnya.”
Selain itu, Arist juga mengungkapkan kekecewaanya terhadap pembatalan pembacaan petisi anak pada acara tersebut. Menurutnya, ini merupakan bentuk penolakan dari Presiden. Hal itu karena pihaknya sudah berkoordinasi dan merencanakannnya dengan pihak penyelenggaradari jauh hari sebelum acara dilaksanakan.
Padahal menurutnya pembacaan petisi aspirasi anak Indonesia yang berjumlah delapan butir itu paling tidak hanya memakan waktu sekitar 5 menit. Untuk itu, ia menyatakan bahwa 23 Juli 2010 bukanlah Hari Anak Nasional, melainkan hari duka anak nasional. [mi/ris]
0 comments:
Post a Comment