Wow..! Inilah ...Trik Menghabiskan Gaji Kamu Tanpa Rasa Bersalah
Setiap orang memiliki caranya sendiri dalam mengelola keuangan. Prinsipnya pendapatan rutin bulanan sebisa mungkin memenuhi semua kebutuhan, dan menyisakan uang untuk tabungan. Lantas, sudahkah pendapatan Anda disisihkan setiap bulannya untuk tabungan?
Sejumlah peserta workshop perencanaan keuangan bertema "Salary VS Selera", yang digelar EXPERD, Sabtu (24/7/2010) lalu di Barcode, Kemang, Jakarta, menyatakan kesulitannya dalam mengelola keuangan. Sistem amplop misalnya, tak menjadi solusi keuangan dan akhirnya penghasilan rutin tak bersisa setiap bulannya.
Perencana keuangan, Ahmad Gozali, menjelaskan perlu konsistensi untuk menjalani perencanaan keuangan. Khusus untuk sistem amplop misalnya, dibutuhkan 21 hari untuk mengubah kebiasaan, ditambah sifat jujur dan disiplin untuk menjalankannya.
"Sebenarnya yang perlu diubah lebih dahulu adalah mindset agar bisa mengelola keuangan dengan baik. Jika sebelumnya fokus pada cara menyisakan uang, maka ubah mindset dengan cara yang baik untuk menghabiskan uang dari penghasilan bulanan. Jangan menyisakan uang, tetapi habiskan dengan cara menyenangkan. Karena uang memang untuk dibelanjakan dan gajian untuk dihabiskan," tegas Gozali memaparkan konsepnya dalam mengelola keuangan saat workshop.
Menghabiskan uang gajian ala Gozali ini, jangan diartikan perilaku konsumtif yang cenderung mengedepankan keinginan (selera) dan bukannya kebutuhan. Cara mengelola keuangan ini dilakukan dengan empat tahapan prioritas:
1. Kewajiban agama/sosial, 10 persen dari penghasilan
Menurut Gozali, dalam menentukan prioritas Anda perlu menentukan pengeluaran dengan melihat faktor risiko (tinggi, menengah, rendah) dan fleksibilitasnya. Pengeluaran yang fleksibel bersifat jangka panjang yang masih bisa ditawar, sedangkan lawannya yakni kebutuhan tidak fleksibel atau tetap (fix) bersifat jangka pendek.
"Kewajiban agama atau sosial, seperti zakat (muslim), perpuluhan (nasrani), berada dalam prioritas pertama. Pengeluaran ini sifatnya fix, 2,5 persen untuk zakat misalnya, ini tak bisa ditawar. Jadi keluarkan dana zakat saat menerima gajian setiap bulan," jelas Gozali.
2. Cicilan hutang, maksimal 35 persen dari penghasilan
Pengeluaran ini sifatnya juga fix dan berisiko tinggi. Karenanya Anda harus memenuhi kewajiban ini setiap bulan saat awal menerima gajian. Cicilan seperti KPR, kendaraan, kartu kredit, dan lainnya, perlu dilunasi sesuai pembelanjaan Anda.
"Bunga semakin tinggi jika kewajiban ini tidak segera dipenuhi. Selain faktor psikologis, bagi orang normal Anda akan mengalami gangguan psikologis jika terlilit banyak hutang. Belum lagi konsekuensi legal, jika kredit di bank macet," jelas Gozali.
3. Kebutuhan masa depan, minimal 10 persen dari penghasilan
Menabung, berinvestasi, membeli asuransi, adalah sejumlah bentuk kebutuhan masa depan yang harus dialokasikan dari penghasilan bulanan. Kebutuhan ini menjadi penting karena kondisi keuangan selalu dinamis. Apalagi bagi karyawan, di mana ketahanan gaji memungkinkan untuk naik, turun, atau bahkan tak berpenghasilan alias kehilangan pekerjaan (PHK misalnya). Sifat dari pengeluaran ini fix dan berisiko tinggi.
4. Biaya hidup, sekitar 40 - 60 persen dari penghasilan
Jika ketiga kewajiban di atas sudah dipenuhi begitu Anda menerima gaji bulanan, lalu gunakan sisanya untuk memenuhi semua kebutuhan rutin bulanan. Seperti sembako, listrik/air, uang sekolah anak, iuran lingkungan/keamanan, termasuk yang terkait hobi seperti membeli buku, menonton film, atau pengeluaran entertainment lainnya (yang sifatnya keinginan).
"Dengan menjalani Anda takkan kehabisan uang saat awal menerima gaji. Jika pun Anda tergiur membeli barang diskon di mall, Anda sudah menyadari sisa uang Anda (setelah dikeluarkan untuk tiga prioritas teratas), tak akan cukup lagi untuk berbelanja. Karena masalah utama yang dialami banyak orang dengan penghasilannya adalah uang cepat habis terpakai begitu menerima gaji," jelas Gozali.
Gozali menegaskan prioritas membelanjakan uang adalah membayar hutang, lalu dahulukan saving daripada shopping yang keinginannya tak pernah bisa dibatasi.
Sebesar apapun penghasilan Anda, uang takkan tersisa setiap bulannya jika masih menggunakan pola lama. Jadi, jika Anda sepakat dengan Gozali, habiskan penghasilan rutin Anda, dengan membelanjakan sesuai empat prioritas utama. Pastikan sifat konsumtif untuk memenuhi selera ada di urutan paling akhir.
WAF
Editor: din Sumber-Kompas.com
0 comments:
Post a Comment